Sabtu, 12 November 2011

Fotokopi ramah lingkungan.


Pasti kita sering mendengar kata “fotokopi”. ya benar sekali, fotokopi adalah suatu alat yang digunakan untuk memperbanyak naskah menjadi beberapa lembar menggukan kertas HVS ataupun kertas plastik (biasa disebut dengan transparasi). Biasanya kita memfotokopi suatu naskah dengan satu kertas HVS hanya pada satu sisi kertas dengan alasan untuk mempercepat waktu. Karena jika kita memfotokopi dengan dua sisi halaman  kita memerlukan ekstra waktu.
Pernahkah kalian memikirkan bagaimana dan dengan apa kertas itu dibuat. Kertas terbuat dari pohon. Bayangkan berapa banyak kertas yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan berapa banyak pula pohon yang di tumbangkan demi membuat kertas-kertas tersebut.
Tetapi ternyata teknologi yang semakin canggih dapat menjawab ke khawatiran kita. Sekarang telah ditemukan mesin fotokopi buatan Negara jepang. Mesin ini dapat mendaur ulang kertas yang sudah tidak terpakai. Mesin ini dapat menghapus tinta pada kertas yang tidak terpakai lagi. Sehingga kertas tersebut dapat digunakan berkali-kali. Semoga mesin fotokopi ini juga akan diterapkan di Negara Indonesia.

Ayoo, budayakan membaca sejak dini !!


Membaca? kata ini bukanlah kata asing lagi di telinga kita. Setiap hari kamu pasti akan menemukan sebuah kata ataupun kalimat tersebar dimana-mana. Contohnya jika kamu hendak berpergian dengan kendaraan umum, pasti di kendaraan umum tersebut ada sebuah kata penunjuk rute arah kendaraan tersebut. Sehingga kamu dituntut membaca kata tersebut agar kamu mengetahui apakah arah kendaraan tersebut sesuai dengan arah yang kamu tuju.
Membaca sangatlah penting. Maka dari itu membaca harus ditanamkan sejak usia dini. Apalagi jika kamu sebagai orang tua betapa bahagianya kamu jika buah hati kita senang membaca dan belajar tanpa harus dipaksa terlebih dahulu. Biasakanlah buah hati anda untuk membaca buku sejak kecil seperti buku cerita anak ataupun buku dongeng.
Namun jaman sekarang mengajarkan anak untuk membaca dan belajar bukanlah suatu hal yang mudah. Majunya teknologi yang pesat merupakan salah satu pemicu sulitnya mengajarkan anak untuk belajar. Game-game baru yang bermunculan sehingga anak-anak akan menghabiskan banyak waktu untuk bermain game tersebut.
Kamu sebagai orang tua harus memperhatikan dan mengatur jadwal main mereka dan belajar agar mereka tidak menghabiskan banyak waktu untuk bermain. Kamu juga harus bisa mengubah kesan belajar yang membosankan menjadi belajar yang menyenangkan. Misalnya dengan bermain sambil belajar. Dengan cara ini pelajaran akan diserap dengan mudah oleh buah hati kamu.

Baik dan buruk pengaruh iklan di televisi


Televisi sudah bukan merupakan barang mewah lagi untuk masyarakat perkotaan. Hampir setiap rumah memiliki televisi. Televisi merupakan salah sarana informasi. Setiap hari televisi menayangkan beberapa acara. Baik berita, sinetron, drama, iklan dll.
Iklan adalah tayangan terlevisi yang berupa promosi suatu produk atau jasa. Bagi si pembuat iklan, iklan digunakan untuk mempromosikan produk-produk mereka guna menaikan tingkat penjualan mereka. Tidak hanya itu, iklan dapat digunakan untuk memberikan informasi atau himbauan ke masyarakat luas. Contohnya iklan pasta gigi, dalam iklan tersebut berisikan tentang nasihat kepada khalayak luas bahwa betapa pentingnya sikat gigi, tetapi disisi lain dari iklan tersebut berisikan tentang mempromosikan produk tersebut agar masyarakat terpengaruh untuk membeli produk tersebut.
Namun iklanpun dapat memberikan pengaruh buruk. Misalnya dalam iklan rokok. Di iklan tersebut memang tidak di izinkan untuk memperlihatkan fisik dari produk. Tetapi secara tidak langsung iklan mengajak masyarakat luas untuk membeli produk tersebut. Padahal seperti yang kita ketahui bahwa merokok tidak baik untuk kesehatan. Bahkan dalam akhir iklanpun selalu diberi peringatkan bahwa merokok memiliki dampak negative.
Jadi dapat disimpulkan bahwa televisi tidak hanya memiliki informasi yang bersifat positif tetapi juga mengandung informasi yang negative. Maka untuk mencegah televisi memberikan pengaruh buruk terhadap buah hati anda. Anda selaku orang tua harus mendamping mereka pada saat menonton televisi. 

KETIKA BERWIRAUSAHA PILIHANKU

Berwirausaha menjadi pilihanku karena dengan berwirausaha kita akan memiliki banyak waktu bersama keluarga dan kita akan membuka lapangan pekerjaan yang baru untuk orang lain. Dengan berwirausaha akan menambah daya terampil kita untuk membuat inovasi-inovasi baru dan kitaakan memiliki kolega-kolega bisnis  dari yang kecil hingga yang besar, dibandingkan dengan kita berkerja sebagai karyawan atau karyawati sebuah perusahaan. Jika kita bekerja sebagai karyawan kantor kita akan terbatasi oleh peraturan-peraturan yang ada dan kita akan mematuhi pimpinan.
Tidak hanya itu dengan berwirausaha kita akan tertantang untuk menghadapi masa depan. Kita akan dituntut untuk berpikir keras agar memperoleh keuntungan sehingga bisnis kita akan terus berjalan dan sukses. Jadi berwirausaha cocok bagi orang yang menyukai tantangan dan memiliki daya kreatifitas yang luas sehingga berwirausaha menjadi pilihanku karena aku menyukai tantangan dan termasuk orang yang memiliki kreatifitas.

USUL

Pengertian
Usul merupakan suatu saran atau permintaan kepada seseorang atau suatu badan untuk mengerjakan atau melakukan suatu pekerjaan. Bisa juga usul atau proposal itu sama sekali tidak dimaksudkan untuk dikerjakan oleh orang atau badan yang mengajukan usul tersebut, tetapi dengan maksud agar orang atau badan yang menerima usul tersebut dapat melakukan apa yang diharapkan dalam proposal tersebut.
Sifat dan Jenis Usul
Usul dibuat berdasarkan sesuatu yang belum ada. Walaupun demikian, penulis harus tetap merangkainya sedemikan rupa sehingga dapat menyakinkan penerima usul. Jenis usul yang umumnya adalah usulan yang bersifat bisnis, meliputi : penelitian, pengembangan, perencanaan dan pemasaran. Untuk jenis penelitian ini biasanya dilakukan oleh lembaga-lembaga ilmiah atau perguruan tinggi berdasarkan permintaan dari suatu badan. Jenis usul lain yang sering dijumpai adalah perencanaan. Kegagalan usul yang diberikan berarti kehilangan biaya yang telah dikeluarkan. Sebab itu perencanaan harus berusaha sebaik-baiknya menyakinkan penerima usul bahwa usulnya paling baik. Seperti halnya laporan, usul pun dibedakan berdasarkan bentuknya:
1.      Usul Non-Formal
Terkadang disampaikan dalam bentuk memorandum atau surat.Sebuah usul harus mengandung hal-hal seperti berikut:
o   Masalah
o   Saran pemecahan
o   Permohonan.

2.      Usul Formal
Usul formal adalah usul yang memenuhi persyaratan bentuk tertentu.Usul Formal
Bagian Pelengkap
1.      Pendahuluan
o   Surat Pengantar dan Memorandum Pengantar
Surat pengantar usul berisi antara lain: alasan-alasan mengapa penulis menyampaikan usul itu dengan mengacu kepada surat, pertemuan, atau iklan, yang menawarkan kepada umum untuk melaksanakan suatu pekerjaan tertentu. Dalam surat pengantar ini ditegaskan juga keinginan penulis untuk melaksanakan pekerjaan itu atau bersedia menyampaikan pemikiran dan saran untuk mencari jalan keluar bagi masalah yang dihadapi itu
o   Sampul dan Halaman Judul
Pada sampul atau halaman judul dicantumkan identifikasi jenis tulisan yaitu, usul, judul usul, nomor pengenal kalau ada yang biasanya dihubungkan dengan nomor penawaran. Dibawahnya lagi dicantumkan tanggal penyerahan dan tanggal akhir penyelesaian tugas yang akan dikerjakan. Unsur terakhir ini biasanya dimasukan dalam surat pengantar. Akhirnya dimasukan nama, gelar, alamat orang atau organisasi yang menyampaikan usul tersebut
o   Ikhtisar atau Abstrak
Menyampaikan intisari dari masalah dan cara pemecahan yang disampaikan dalam usul tersebut. Isinya tidak terlalu panjang antara satu atau tiga halaman, sebanding dengan besarnya usul tersebut.
o   Daftar Isi
Memuat rekapitulasi dari semua judul utama dan judul bawahan yang terdapat dalam seluruh usul teesebut.
o   Penegasan Permohonan
Penegasan mengenai permintaan dapat dimasukan dalam ikhtisar. Bila dijadikan bagian terpisah, maka bagian ini akan berisi: siapa yang akan melaksanakan pekerjaan itu, jenis pekerjaan apa saja yang ingin dilakukan, besarnya biaya yang diperlukan, kapan mulai dipekerjakan, berapa lama jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan itu.
2.      Isi Usul

o   Pembatasan Masalah
penulis usul harus tetap memberi batasan pengertian dengan tujuan memperlihatkan kepada penerima usul bahwa ia mengetahui dengan tepat masalah itu dan menjadi pertanda bagi si penerima usul bahwa penulis mengerti dan menguasai persoalan tersebut.
o   Latar Belakang
Sejarah atau latar belakang mnasalah harus dikemukakan, apa yang terjadi sekarang tidak terlepas dari masa lampau.
o  Luas-Lingkup
Para penulis dapat melihat persoalan dengan jelas sehingga dapat menyampaikan deskripsi secara konkrit dan jelas.
o  Metodologi
Kerangka teori yang dipergunakanoleh penulis untuk menganalisa, mengerjakan atau mengatasi masalah yang dihadapi.
o  Fasilitas
Penulis usul perlu menggambarkan bermacam-macam fasilitas yang dimilikinya untuk lebih meyakinkan penerima usul.
o  Personalia
Penulis usul harus menyertakan pula daftar susunan personalaia, baik ytang bekerja maupun tidak dengan gelar dan keahlian serta pengalamannya masing-masing.
o  Keuntungan dan Kerugian
Keuntungnan yang diperoleh dapat bersifat keuntungan yang memang langsunng diharapkan, keuntungan sampingan, keuntungan immaterial berupa perbaikan metode, penghematan dan sebagainya. Akan lebih simpatik lagi bila penulis usul menyampaikan juga kerugian atau hambatan yang akan dihadapi kelak.
o  Lama Waktu
Lama waktu pekerjaan tersebut yang diselesaikan. Bila pekerjaan terdiri dari beberapa tahap maka tahap-tahap tersebut diberikan dengan perincian waktu masing-masing.
o  Biaya
Perincian biaya harus benar-benar digarap dalam usul ini sehgingga dapat meyakinkan penerima usul. Perincian tersebut dibagi untuk: upah, alat perlengkapan, belanja barang, rupa-rupa, biaya umum
• LaporanPenulis usul memperkirakan tahap-tahap pelaporan kemajuan pekerjaan yang akan dikerjakannya
4. Bagian Pelengkap PenutupBagian ini sam adengan laporan dan tulisan formal yang berisi: bahan kepustakaan, lampiran-lampiran gambar, tabel dan sebagainya
Sumber : Gorys Keraf. 1994. Komposisi. NTT: penerbit Nusa Indah